Pilkada langsung oleh rakyat dihapus dan dikembalikan kepada proses di DPRD. Proses voting yang dilakukan anggota DPR, pada Jumat dini hari (26/9/2014), dimenangkan oleh para pendukung penghapusan Pilkada langsung.
“Demokrasi negeri ini mengalami kemunduran. Anak cucu anda, kita semua, tidak bisa lagi memilih langsung pemimpin daerahnya,” begitu kata Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, melalui akun Twitter-nya @ridwankamil, beberapa menit setelah sidang paripurna mengakhiri proses voting, pada Jumat dini hari (26/9/2014).
Pendukung Pilkada langsung oleh rakyat akhirnya mendapatkan 135 suara. Sementara pendukung penghapusan Pilkada langsung memperoleh 226 suara.
Proses voting ditempuh mulai pukul 01.15. Sebanyak delapan fraksi di DPR mengikuti proses voting, setelah Fraksi Partai Demokrat walkout meninggalkan ruang sidang. Meski fraksinya walkout, enam anggota Demokrat bertahan. Mereka di antaranya Gede Pasek Suardika, Ignatius Mulyono, Hayono Isman, dan Eddi Sadili.
Fraksi pendukung Pilkada langsung mendapat 135 suara, yakni 11 suara dari Fraksi Partai Golkar; 88 suara PDI Perjuangan; 20 suara PKB; 10 suara Hanura; dan 6 suara dari Fraksi Demokrat.
Sedangkan pendukung Pilkada melalui DPRD sebanyak 226 suara, dengan perincian 73 suara Fraksi partai Golkar; 55 suara PKS; 44 suara PAN; 32 suara PPP; dan 22 suara Gerindra.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat menyatakan walkout. "Dalam dinamika langsung dengan tidak diakomodirnya opsi Pilkada langsung dengan koreksi 10 catatan, maka perkenankan kami bersikap netral," kata Benny K Harman, juru bicara Demokrat, di ruang Rapat Paripurna Gedung DPR, Jakarta, pada Kamis (26/9/2014).
Keputusan Demokrat ini sempat membuat PDI Perjuangan kaget. Setelah ratusan anggota Fraksi Partai Demokrat meninggalkan ruang sidang, Puan Maharani, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, segera meminta waktu kepada pimpinan sidang paripurna untuk berkoordinasi dengan pimpinan fraksi pendukung Pilkada langsung.
"Mbak Puan meminta waktu 15 menit, sidang kembali saya skors. Berapa pun waktu yang diminta Mbak Puan akan saya berikan," kata Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR, yang menjadi pemimpin sidang paripurna.
Puan langsung berbincang dengan sejumlah anggota fraksinya dan sejumlah pimpinan fraksi pendukung Pilkada langsung. Pembicaraan berlanjut sekitar 10 menit. Setelah itu, Priyo mencabut masa skors dan melanjutkan sidang.
Langkah Fraksi Demokrat memang mencengangkan, setelah sebelumnya SBY, Ketua Umum Demokrat, menyatakan mendukung Pilkada langsung.
Atas ini, Jaleswari Pramodhawardani, peneliti LIPI, mencuitkan kekecewaan melalui akun Twitternya @jaleswari_P. “Apapun retorika politikmu Demokrat, faktanya kamu akan dikenang rakyat sebagai pro Pilkada lewat DPRD yang menegasikan partisipasi rakyat. Ingat itu!”
Title : Pilkada Langsung Kalah, Demokrat Akan Dikenang
Description : Pilkada langsung oleh rakyat dihapus dan dikembalikan kepada proses di DPRD. Proses voting yang dilakukan anggota DPR, pada Jumat dini har...