BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Secara umum
aliran Materialisme, Eksistensialisme, dan Idealisme merupakan suatu aliran
filsafat yang lahir karena ketidakpuasan beberapa filusuf memandang filsafat
pada masa yunani hingga modern, seperti protes terhadap rasionalisme yunani.
Oleh karena itu, mereka ingin menghidupkan kemabali rasionalisme keilmuan
subyektifitas (individualisme), humanisme, dan lepas dari pengaruh atau
dominasi agama (gereja).
B.
TUJUAN
PENULIS
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah filsafat umum.
2.
untuk megetahui aliran-aliran ilsafat modern.
3.
untuk meningkatkan kreatiitas dalam pembuatan makalah.
C.
METODE
PENULIS
Dalam penulisan makalah
ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan media internet dengan
mengumpulkan bahan-bahan yang sesuai dengan judul makalah yang akan dibahas
BAB II
PEMBAHASAN
A. MATERIALISME
Materialisme adalah aliran
yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya
adala materi belaka. Tokoh aliran ini adalah Liudwig Feuerbach (1804-1872 M).
Menurutnya hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk alam.
Kaum Materialisme
mengingkari adanya The Ultimate Nature of Reality (realitas tertinggi tertinggi
atau yang mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semeta yang digambarkan
oleh sains merupakan materialisme sederhana. Dan mereka berpendapat bahwa
filosof tidak dapat menambah atau memperbaiki pengertian materi yang bersifat
deskriptif yang diberikan oleh para ilmuan pada masa hidupnya.
1. ALIRAN-ALIRAN DALAM MATERIALISME
Aliran-aliran dalam
materialisme maksudnya disini adalah bahwa kaum materialisme tidak seluruhnya
Dari dulu sampai sekarang dalam satu konsep pendapat yang tetap. Adapun
aliran-aliran dalam materialisme adalah:
a. Materialisme lama
Aliran ini adalah aliran
materialisme yang lenih dulu munul. Aliran ini berpendapat bahwa alam adalah
unsure yang terbentuk dari atom materi yang berada sendiri dan bergerak. Aliran
ini juga menggunakan energisme, yakni mengembalikan segala bentuk sesuatu pada
energi. Mereka juga berpendapat bahwa manusia sama halnya seperti kayu dan
batu.
b. Materialisme modern
Aliran ini adalah aliran
yang lebih modern, yang beberapa hal tidak sesuai dengan pendapat para
pendahulunya. Aliran ini berpendapat bahwa alam (universal) merupakan kesatuan
material yang tak terbatas. Alam, termasuk didalamnya segala materi dan energi
selalu ada dan akan tetap ada . dan alam (world) adalah realitas yang keras,
dapat disentuh, material, objektif, yang dapat diketahui manusia. Materialisme
juga mengatakan bahwa jiwa (self) ada setelah materi, jadi psikis manusia
merupakn salah satu gejala dari materi yang ada.
c. Materialisme dialektis/histories
Materialisme aliran ini
adalah aliran atau ajaran dari Karl Marx (1818-1883), sehingga aliran ini juga
sering disebut dengan aliran Marxisme. Adapun pokok-pokok ajaran aliran ini
adalah:
1.
Teori materialisme histories.
2.
teori nilai dan teori lebih.
3.
perjuangan kelas (class struggle).
Adapun disebut dengan
materialisme Dialektis adalah falsafah Karl Marx bahwa keadaan peristiwa
kehidupan akan berubah, seperti layaknya benih pohon yang akan berusaha berubah
wujudnya menjadi pohon. Sedangkan yang disebut dengan materialisme Historis
adalah menurut teorinya arah yang ditempuh oleh sejarah sama sekali ditentukan
oleh perkembangan sarana-sarana produksi yang materil. Marx berkeyakinan bahwa
arah sejarah manusia akan menuju pada satu arah yakni komunisme. Dengan
kata lain segala kepemilikan pribadi akan diganti dengan kepemilikan bersama. Dalam
hal ini, Marx mengemukakan teori Tese, Antitese, dan Sintese.
2. DASAR
PEMIKIRAN KAUM MATERIALISME
a.
bersifat empirisme, yakni memahami sesuatu atas dasar akal dan indera saja.
b. bersifat naturalisme, yakni semua adalah
alamiah.
c.alam merupakan semesta yang bersifat abadi dan sebagai
keseluruhan tidak terarah secara lurus kepada satu tujuan tertentu.
d. jiwa
merupakan gejala dari materi.
e. semua
peruahan yang terjadi bersifat kepastian semata.
f.
subtansi-subtansi materi merupakan penyusun utama sebuah materi, dalam hal ini
adalah atom.
B. EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme
berasal dari kata “eksistensi” dari kata dasar “exist”. Kata ”exist” itu
sendiri adalah bahasa latin yang terdiri dari dua kata yaitu ”ex” yang berarti
keluar, dan “st (sistare)” artinya berdiri. Jadi eksistensi adalah berdiri
engan keluar dari diri sendiri.
Eksistensialisme
adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang
bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam
mana yang benar dan mana yang tidak benar. Akan tetapi eksistensialisme sadar
bahwa kebenaran relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan
sesuatu yang menurutnya benar.
Aliran
eksistensialisme ini mempersoalkan keberadaan manusia, dan keberadaan itu
dihadirkan lewat kebebasan. Selain itu, eksistensialisme juga merupakan suatau
aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan pada manusia, dimana manusia
dipandang sebagai suatu makhluk yang harus bereksistensi, mengkaji cara manusia
berada di dunia dengan kesadaran. Jadi dapat dikatakan pusat renungan
eksistensialisme adalah manusia konkret. Eksistensialisme menyatakan bahwa cara
berada manusia dan benda lain tidaklah sama. Manusia menyadari dirinya berada
di dunia, mengerti gunanya pohon, batu dan salah satu diantaranya ialah ia
mengerti bahwa hidupny mempunyai arti. Artinya adalah bhwa manusia adalah subyek.
Subyek artinya menyadari. Barang-barang yang disadarinya disebut obyek.
Ada
beberapa ciri eksistensialisme, yaitu selalu melihat cara manusia berada,
eksistensi diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi,
manusia dipandang sebgai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai.
Tokoh-tokoh
filsafat eksistensialisme diantaranya: Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Karl
Jaspers, Friedrich dan Soren Aabye Keikeegaard.
C. IDEALISME
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa
hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa (mind) dan
roh (spirit). Istilah ini diambil dari kata ”idea” yaitu sesuatu yang hadir
dalam jiwa. Pandangan ini telah dimilki oleh Plato dan para filsafat modern
yang dipelopori oleh J.G. Fihte, Sckelling dan Hegel.
Idealisme mempunyai argument epistemologi tersendiri.
Oleh karena itu, tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi bergantung
kepada spirit, tidak disebut idealis karena mereka tidak menggunakan argument
yang mengatakan bhwa obyek-obyek fisik pada akhirnya adalah ciptaan Tuhan.
Argument orang-orang idealis mengatakan bahwa obyek-obyek fisik tidak dapat
dipahami terlepas dari spirit.
Idealisme secara umum selalu berhubungan dengan
rasionalisme. Ini adalah mazhab epistemologi yang mengajarkan bahwa apriori
atau deduktif dapat diperoleh manusia dengan akalnya.
Plato sering disebut sebagai seorang idealis sekalipun
ideanya tidak khusus (spesifik) mental, tetapi lebih merupakan objek yang
universal(mirip dngan defenisi Aristoteles, pengertian umum pada Socrates).
Akan tetapi, ia spendapat dengan idealisme (yang tampak) itu berwatak (khas)
spiritual. Ini terlihat jelas pada legenda manusia guanya yang terkenal itu
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Materialisme
adalah aliran yang memandang bahw segala sesuatu adalah realitas, dan realitas
seluruhnya adalah materi belaka. Aliran materialisme juga merupakan aliran yang
berpendapat bahwa segala sesuatu dari materi, oleh materi dan kembali pada
materi.
a.
aliran materialisme terbagi menjadi tiga bagian, yakni:
- Materialisme lama
- Materialisme aru
-
Materialisme dialektis/historis
b.
aliran ini banyak ditentang oleh pihak lain, karena tidak mengakui adanya the
ultimate nature of reality.
2.
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada
manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa
memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Ada
beberapa tokoh filsafat eksistensialisme, diantaranya yaitu: Martin Heidegger,
J.P.Sartre, Friedrich Nietzsche, Karl Jaspers dan Soren Aabye Kiekeegaard.
3. Idealisme
adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa dunia fisik hanya dapat dipahami
dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Ada beberapa tokoh idealisme diantaranya
yakni: J.G.Fichte, F.W.Schalling, dan G.W.F. Hegel
DAFTAR PUSTAKA
v
Syadali, Ahmad, MA, Drs.Mudzakir, 1997, Filsafat
Umum, Bandung: CV. Pustaka Setia.
v
Lorens, Bagus, Tanpa tahun, Kamus
Filsafat, Ed, I Jakarta: Gramedia.
v
Tafsir,Ahmad, Dr., 2003, Filsafat
Umum (Akal dan Hati Sejak Thales sampai James), Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
v
Bertrand, Russell, 1946, Sejarah
Filsafat Barat LTD, London.
v
Basori, Chairil, Drs.A, 1986, Filsafat,
Semarang: IAN Walisongo.